Deskripsi

Pendidikan untuk Membentuk Karakter (Educating for Character) Thomas Lickona

Bukuyunandra. Buku Pendidikan Educating for Character karya Thomas Lickona dengan terjemah Mendidik untuk Membentuk Karakter.

Thomas Lickona adalah seorang psikolog perkembangan dan profesor pendidikan di State University of New York Cortland.

Saat ini memimpin Center for the Fourth and Fifth Rs (Respect and Responsibility).

Thomas Lickona mengupas tuntas tentang pendidikan karakter. Dia berharap buku ini menjadi sumber dalam praktik pendidikan secara konkret, tidak abstrak.

Beliau menetapkan dua sikap yang penting agar keduanya menjadi prioritas dalam mendidik anak di sekolah yaitu

1. Rasa hormat. Sikap hormat menunjukkan penghargaan terhadap harga diri, baik diri sendiri, orang lain, atau semua bentuk kehidupan dan lingkungan yang saling menjaga (h. 70).
2. Tanggungjawab. Sikap tanggung jawab merupakan lanjutan dari sikap rasa hormat. Dimana sikap hormat atau menghargai yang lain berarti merasakan sebuah ukuran dari rasa tanggung jawab untuk menghormati kesejahteraan hidup yang lain.

Kedua sikap tersebut diperlukan untuk

1. Pengembangan jiwa yang sehat
2. Kepedulian akan hubungan interpersonal
3. Sebuah masyarakat yang humanis dan demokratis
4. Dunia yang adil dan damai

Dua tujuan utama pendidikan adalah cerdas dan baik. Kedua kata tersebut bukan kata yang sama. Sehingga pendidikan karakter setara dengan pendidikan inteligensi.

Tema Buku Pendidikan Karakter Thomas Lickona

Buku Thomas Lickona tentang mendidik untuk membentuk karakter terdiri dari 3 bagian dan 20 bab.

I. Mendidik untuk Menilai dan Membentuk Karakter

Bagian pertama ini terdiri dari 4 bab yaitu

1. Wacana dalam pendidikan nilai
2. Mendidik untuk membentuk karakter dan mengapa sekolah membutuhkan dukungan dari lingkungan rumah
3. Nilai-nilai seperti apakah yang seharusnya diajarkan di sekolah
4. Apa yang dimaksud dengan karakter yang baik.

II. Strategi Kelas dalam Pengajaran tentang Rasa Hormat dan Tanggung Jawab.

• 5. Guru sebagai pengasuh (pemberi kasih sayang), Contoh, dan Mentor
• 6. Menciptakan komunitas yang bermoral di kelas
• 7. Disiplin moral
• 8. Menciptakan lingkungan kelas yang demokratis Bentuk pertemuan kelas
• 9. Mengajarkan nilai melalui kurikulum
• 10. Pembelajaran kooperatif
• 11. Kesadaran nurani
• 12. Mendorong refleksi dalam pendidikan moral
• 13. Meningkatkan tingkat diskusi moral
• 14. Mengajarkan masalah kontroversial
• 15. Mengajarkan anak-anak untuk menyelesaikan konflik

III. Strategi Umum Sekolah dalam Pengajaran tentang Rasa Hormat dan Tanggung Jawab

• 16. Kepedulian di luar kelas
• 17. Membangun budaya moral positif
• 18. Pendidikan seks
• 19. Narkoba dan alkohol
• 20. Sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bekerja sama

Buku Pendidikan

Lainnya